Total Tayangan Halaman

Selasa, 26 Juli 2011

Pernikahan Selamatkan Serangan Jantung


FAKTA bahwa menikah itu menyehatkan, khususnya untuk kaum adam, memang telah lama diketahui. Kini studi terbaru menemukan bahwa pria menikah mendapatkan perawatan medis lebih cepat kala mendapat serangan jantung jika dibandingkan dengan mereka yang lajang, bercerai, duda, atau hidup terpisah. Dr Clare Atzema, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Klinis Evaluatif (ICES) dan rekannya memantau data sebanyak 4403 pasien di Ontario, Kanada, yang mengalami serangan jantung. Usia rata-rata para peserta adalah 67,3 tahun dan 33,7 persennya adalah perempuan.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (19/7), hampir separuh dari pasien (46,3 persen) mampu pergi ke rumah sakit hanya dalam waktu 2 jam, sedangkan 73,6 persennya tiba dalam waktu 6 jam. Bagi mereka yang menikah, 75,3 persennya pergi ke rumah sakit dalam waktu 6 jam saat merasakan nyeri dada pertama. Sementara itu, mereka yang merupakan orang tua tunggal hanya 67,9 persennya yang mampu ke RS, sedangkan mereka yg telah bercerai hanya 68,5 persen.

Sebaliknya, status perkawinan seorang perempuan malah tidak berhubungan dengan seberapa cepat dia mencari pengobatan setelah mengalami serangan jantung yang berhubungan dengan nyeri dada.

Para peneliti menganggap bahwa ini mungkin karena perempuan lebih mungkin untuk mengambil peran sebagai pengasuh dan mengurus pasangan mereka untuk mencari perawatan lebih cepat, ketimbang sebaliknya.

Sebelumnya, perawatan medis lebih baik dimungkinkan menjadi salah satu alasan pria untuk menikah. Dengan menikah, mereka otomatis akan memiliki risiko kematian lebih rendah akibat masalah kardiovaskular daripada rekan-rekan mereka yang lajang, kata para peneliti. Temuan ini muncul dalam Canadian Medical Association Journal edisi Juli 2011. (Pri/OL-06)
Sumber : MediaIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar